Saturday, April 6, 2013

4 Langkah Mempersiapkan Social Media Training untuk Karyawan





Tak bisa dipungkiri bahwa kehadiran social media sekarang ini menjadi kian penting bagi eksistensi organisasi dan perusahaan yang sedang berkembang. Social media telah mendemokratisasi pengaruh, mengubah cara organisasi/perusahaan berkomunikasi dengan konsumen, dan bagaimana konsumen mempengaruhi keputusan pembelian rekan-rekan sejawatnya. 

Kehadiran social media yang menawarkan konsep komunikasi dua arah, sekaligus membuka peluang dan tantangan bagi organisasi dan perusahaan untuk terjun dan terlibat di dalamnya. Dengan memanfaatkan teknologi yang mudah diakses dan relatif murah ini untuk berhubungan dengan pelanggan dan pelanggan potensial secara langsung, lebih cepat dan menjangkau khalayak sasaran lebih luas.

Kepopuleran social media yang sangat cepat menjadi pintu bagi organisasi dan perusahaan untuk meningkatkan brand awareness dan memfasilitasi percakapan dengan pelanggan secara efektif. Perusahaan bahkan dapat menerima feedback langsung dari konsumen/pelanggan dan khalayak sasarannya.

Hanya saja, penggunaan social media jika tidak dicermati secara hati-hati dapat menimbulkan bencana atau social media disaster dan memicu terjadinya krisis komunikasi. Percakapan menyangkut merek, produk-produk dan jasa berlangsung setiap hari, dengan dan/atau tanpa sepengetahuan kita. Lebih buruk lagi, tanpa partisipasi kita. Kekuatan teknologi sosial berpengaruh dan memiliki pola dasar yang revolusioner untuk mengekspos dan menyebarkan opini publik. Konsumen dan pelanggan bebas menuliskan dan menyebarluaskan pengalaman baik dan buruknya dalam mengonsumsi merek, produk-produk dan jasa melalui social media.

Ketidakpahaman para karyawan di organisasi/perusahaan dalam penggunaan social media, khususnya dalam berperilaku secara online, juga dapat memicu terjadinya social media disaster. Sebaliknya, dengan membekali para karyawan dengan pengetahuan dan praktik dasar-dasar social media, organisasi/perusahaan dapat menghindari potensi terjadinya social media disaster. Dan bahkan dapat menjadikan para karyawan sebagai duta-duta merek atau brand ambassador di social media. 

Disinilah saatnya bagi organisasi/perusahaan perlu untuk mempersiapkan pelatihan social media atau social media training bagi karyawannya. Tujuannya untuk memberikan pemahaman secara komprehensif tentang prinsip-prinsip komunikasi di social media dan sekaligus aplikasi penggunaan social media sebagai peralatan bisnis yang bernilai bagi organisasi/perusahaan. 

Berikut ini empat langkah dalam mempersiapkan program social media training untuk para karyawan di organisasi/perusahaan Anda:

1. Tentukan Tujuan Pelatihan

Langkah pertama sebelum melakukan pelatihan adalah menentukan terlebih dulu maksud dan tujuan pelatihan. Hal ini bisa dilakukan dengan mengenali permasalahan-permasalahan yang terjadi di organisasi/perusahaan Anda dan kebutuhan mendesak apa saja yang diperlukan. Sebagai contoh, sebagian besar karyawan mungkin tidak memahami implikasi perilaku online mereka di social media misalnya dengan memposting status atau foto yang buruk tentang organisasi/perusahaan atau membocorkan dokumen-dokumen rahasia. Atau mungkin sebagian karyawan tidak paham cara mengaplikasikan social media dan bagaimana membuat profil dan konten yang baik.

2. Pilih Target Peserta

Setelah memiliki tujuan, langkah berikutnya yaitu menentukan target peserta pelatihan. Hal ini tergantung pada tujuan pelatihan Anda seperti tersebut di atas. Misalnya pelatihan untuk para manajer, untuk karyawan yang khusus terlibat atau menangani saluran social media di organisasi/perusahaan Anda, atau untuk semua karyawan. Penentuan target peserta ini nantinya terkait dengan materi yang akan diberikan pada pelatihan.

3. Materi Pelatihan

Pemberian materi pelatihan sifatnya berjenjang, tergantung pada target peserta pelatihan. Untuk pelatihan para manajer misalnya, materi lebih difokuskan pada konsep-konsep pokok dan implikasi penggunaan social media daripada sekedar penggunaan peralatan social media. Pelatihan untuk para karyawan bisa difokuskan untuk mendidik karyawan menjadi duta-duta merek secara efektif melalui penggunaan platform social media secara tepat, manfaat dan implikasinya bagi organisasi/perusahaan.

Sedangkan pelatihan untuk karyawan yang khusus terlibat dan menangani saluran social media di organisasi/perusahaan, tentu diperlukan materi lebih spesifik tentang pemahaman berbagai platform social media dan bagaimana memanfaatkannya untuk organisasi/perusahaan. 

4. Kemas Secara Menarik

Faktanya, tidak sedikit karyawan yang merasa bahwa mereka sudah tahu social media atau justru gaptek sama sekali. Dalam hal ini, pelatihan perlu dirancang secermat mungkin dan tepat sasaran. Gunakan metode pelatihan yang ringkas, menyenangkan dan menarik dengan menyertakan contoh-contoh praktis yang terjadi sehari-hari. Pertimbangkan juga untuk menghadirkan pelatih atau pakar social media yang mumpuni dan menarik dalam penyampaiannya.

Pada akhirnya, membuat program social media training untuk mendukung strategi komunikasi dan pemasaran di organisasi/perusahaan Anda tidak harus berbiaya mahal atau membutuhkan waktu lama. Pelatihan semacam ini hanya memerlukan waktu satu sampai dua hari, tergantung jumlah peserta pelatihan. Bandingkan dengan resiko yang akan ditanggung oleh organisasi/perusahaan jika justru mengabaikannya.

Bagaimana model pelatihan social media di tempat kerja Anda? Silakan berbagi pengalaman di sini.

No comments :

Post a Comment