Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana cara mengukur efektivitas media sosial? Di tulisan saya sebelumnya "Mengukur Efektivitas Media Sosial untuk PR", membahas secara umum bagaimana profesional Public Relations (PR) menggunakan media sosial untuk mencapai hasil nyata, disertai contoh-contoh praktek di beberapa perusahaan. Nah, kali ini saya ajak Anda, siapa saja, membuat evaluasi sendiri melalui fasilitas-fasilitas yang tersedia di media sosial. Pertama, tentu saja, Anda harus mulai menggunakannya.
Ada banyak cara untuk mengukur efek dari media sosial. Ada alasan bagus untuk tahu apakah Anda menggunakannya dengan benar, atau jika bahkan layak menggunakan untuk perusahaan Anda - untuk beberapa perusahaan, media sosial mungkin tidak berbuat banyak. Nilai media sosial yang tersedia bagi perusahaan adalah relatif untuk beberapa hal: upaya yang mereka letakkan seterusnya dalam menggunakan media sosial, konsistensi penggunaan, dan target khalayak yang telah ditetapkan perusahaan.
Berikut adalah beberapa cara mengukur efektivitas, hasil, dan potensi kekurangan dari alat-alat media sosial:
1. Trafik
Ada beberapa cara untuk memantau trafik situs/blog Anda, beberapa lebih dapat diandalkan daripada yang lain:
- Analistik: Ini adalah cara bagus untuk memonitor darimana trafik Anda berasal. Juga dapat menunjukkan berapa lama pengunjung Anda tinggal, di mana saja mereka jelajahi situs Anda, atau apakah mereka menggunakan mesin pencari untuk datang ke situs Anda. Ini cara bagus untuk memperlihatkan apakah link yang Anda taruh membangkitkan trafik. Saya sarankan setiap situs menggunakan analistik; ini terutama dapat membantu mengukur apakah promosi Anda efektif. Contoh gratis untuk mengukur analistik adalah Google Analytics.
- Konter Pengunjung: Ini bisa jadi agak norak, tetapi jika Anda menggunakan sesuatu seperti ClustrMaps, hal ini bisa menjadi cara menyenangkan untuk menunjukkan jumlah pengunjung Anda, darimana saja mereka berasal. Memang kurang dapat diandalkan dibandingkan analistik, dan hanya menunjukkan jumlah dan dari negara mana pengunjung Anda. Anda juga bisa menggunakan fasilitas Blog's Stat dari Google, tetapi hanya menunjukkan pengunjung unik, bukan tampilan halaman (pageview), halaman/kunjungan, dan sebagainya.
Hal bagus tentang alat-alat diatas adalah bahwa Anda dapat memetakan dimana saja pengunjung pergi dan alur yang diambil orang-orang di situs/blog Anda, link apa yang paling banyak diklik dan ke mana mereka pergi setelah datang ke halaman arahan (landing page). (Sebuah halaman arahan, secara teoritis, adalah sebuah halaman dimana pencipta halaman web mengontrol dan membuat kekhususan bagi pembaca yang, misalnya, membaca siaran pers dan mengklik link yang membawa mereka ke sebuah link yang dibuat khusus untuk mereka. Halaman arahan dapat menyertakan halaman yang di-link dari hasil mesin pencari dan blog, situs jejaring sosial lainnya dll).
2. Jangkauan dan Interaksi Media Sosial
Dapat dilakukan dengan beberapa cara:
- Komentar. Meskipun data menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung dianggap "pengintai" (pengunjung yang tidak berpartisipasi dalam komunitas online, blog, atau grup, tetapi hanya mengintai situs), situs dan blog Anda masih bisa mendapatkan komentar. Konten Anda juga dapat menghasilkan komentar di situs lain dari pengguna, seperti Twitter, Facebook, LinkedIn, Digg, Technorati, StumbledUpon, dll. Situs ini memungkinkan pengguna (atau Anda sendiri) untuk berbagi konten dengan lainnya dan memungkinkan bagi orang lain untuk mengirim umpan balik di sana. Apalagi, jika komentar di blog Anda umumnya tidak ada, memiliki peningkatan pada situs lain dapat menunjukkan bahwa upaya media sosial Anda terbayar.
- Penyebutan di situs jejaring sosial dan bookmark untuk situs/blog Anda. Hal ini dapat mencakup Twitter, Facebook, LinkedIn, Digg, Technorati, StumbledUpon, dll. Monitor situs tersebut, dan buat konten Anda dengan mudah bisa di-share ke mereka. Tambahkan tombol “Share” untuk memudahkan bagi pembaca untuk tweet, update di Facebook mereka, atau Digg postingan yang telah Anda tulis. Untuk membuat tombol “Share”, Anda bisa menggunakan fasilitas AddThis. Setelah Anda punya beberapa konten bagus, terhubung dengan orang lain pada platform tersebut, dan membuatnya mudah dilakukan, aktivitas berbagi pun akan terjadi.
- "Pengintai" berbalik menjadi pengunjung yang interaktif. Lihat apakah ada semacam kenaikan dalam reaksi, komentar, dan berbagi di alat bookmark dan jaringan sosial yang disebutkan di atas.
- Perubahan Profil. Di Twitter, Anda dapat melihat jumlah orang yang mengikuti Anda; di Facebook “jumlah teman" dan di LinkedIn “jumlah koneksi" yang Anda miliki. Sebagai contoh, mungkin Anda akan jarang menggunakan Facebook untuk koneksi profesional, tapi koneksi Twitter dan LinkedIn akan meningkat bila blog Anda menjadi lebih terkenal, dan hal itu membantu untuk menghidupkan terus menerus popularitasnya.
- RSS Feed Berlangganan dan Pendaftaran Newsletter. Jika Anda memberikan sebuah e-book gratis (seperti yang ada di kolom sebelah kanan), Anda dapat memilih untuk menggunakan bentuk yang membuat orang-orang mendaftar ke mailing list Anda, atau Anda dapat menawarkan newsletter yang keluar setiap minggu. Jumlah pertumbuhan email yang masuk dapat mengidikasikan upaya media sosial Anda terbayar.
Taktik di atas dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan Anda dalam menciptakan kegunaan, konten yang berharga dan dengan baik membaginya dengan dunia online. Berada di satu ujung spektrum (memiliki konten yang sangat bagus dan tidak mempromosikannya, atau mempromosikan konten Anda yang sangat buruk), Anda terikat untuk memiliki sedikit keberhasilan. Tapi, berada di tengah-tengah di mana Anda memiliki keseimbangan yang bagus antara konten mengagumkan dan membaginya secara online, Anda berketetapan untuk sukses. Cobalah untuk bersabar! Semua hal diatas perlu waktu, dan menggunakan media sosial membutuhkan usaha. Jangan mengharapkan hasil besar jika Anda tidak meletakkan keberhasilan ke dalamnya.
3. Peningkatan Penjualan dan Calon Konsumen
Pada tingkat yang sangat dasar, Anda juga dapat mengukur dampak dari media sosial melalui (peningkatan) penjualan dan calon konsumen (perubahan dari calon konsumen ke konsumen tetap). Meskipun sangat sulit untuk mengukur darimana penjualan dan potensi penjualan berasal tanpa menanyakan mereka, memantau penjualan online dengan analistik, dll. Anda bisa membuat riset kecil-kecilan ke mereka. Kuncinya, untuk mengevaluasi semua hal di atas dan melihat apakah mereka membantu penjualan; perubahan satu variabel pada suatu waktu dapat membantu menunjukkan dengan tepat upaya-upaya apa yang menjadi paling efektif.
Nah, apakah Anda cukup terbantu dengan cara-cara di atas? Atau Anda punya cara lain yang lebih bagus? Silahkan berbagi disini.
No comments :
Post a Comment