Monday, November 1, 2010

Apa Itu Social Media?




"A good way to think about social media is that all of this is actually just about being human beings."


Istilah media sosial menjadi sangat populer beberapa tahun belakangan ini. Tanpa disadari, hampir sebagian besar orang bahkan telah akrab dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Antony Mayfield dalam bukunya “What Is Social Media?” mendefinisikan media sosial adalah pemahaman terbaik sebagai satu kelompok jenis baru dari media online, yang mencakup karakter-karakter berikut ini:

  • Partisipasi: media sosial mendorong kontribusi dan umpan balik (feedback) dari setiap orang yang tertarik. Hal ini mengaburkan batasan antara media dan khalayak.
  • Keterbukaan: hampir semua pelayanan media sosial terbuka untuk umpan balik (feedback) dan partisipasi. Mendorong untuk melakukan pemilihan, berkomentar, dan berbagi informasi. Hampir tidak ada penghalang untuk mengakses dan membuat isi – password atau isi yang terlindungi tidak disukai.
  • Percakapan: sementara media tradisional adalah tentang “penyiaran” (isi dipancarkan atau didistribusikan ke khalayak), media sosial dikenal lebih baik sebagai percakapan dua arah.
  • Komunitas: media sosial memberi peluang komunitas terbentuk dengan cepat dan berkomunikasi secara efektif. Komunitas saling berbagi minat yang sama, misalnya fotografi, isu-isu politik atau program televisi favorit.
  • Saling Terhubung: hampir semua media sosial berhasil pada saling keterhubungan, membuat link-link pada situs-situs, sumber-sumber lain dan orang-orang.

Saat ini, ada 7 jenis media sosial. Meski, inovasi-inovasi dan perubahan-perubahan terus berlanjut.

  1. Jejaring Sosial: situs yang memberi fasilitas kepada penggunanya untuk membangun halaman web pribadi dan kemudian terhubung dengan teman-temannya untuk berbagi konten dan komunikasi. Contohnya: MySpace, Facebook, Linkendln, Bebo, dll.
  2. Blog: merupakan bentuk terbaik dari media sosial, berupa jurnal online, dengan pemuatan tulisan (postingan) terbalik, yaitu tulisan terbaru ada di halaman terdepan.
  3. Wikis: website yang memperbolehkan siapa saja untuk mengisi atau mengedit informasi di dalamnya, berlaku sebagai sebuah dokumen atau database komunal. Misalnya Wikipedia.
  4. Podcasts: berupa file-file audio dan video yang tersedia atau dapat diakses dengan cara berlangganan (subscribe) email, melalui Apple iTunes.
  5. Forum: sebuah area untuk diskusi online, seputar topik dan minat tertentu. Forum sudah ada jauh sebelum media sosial populer, dan menjadi elemen yang kuat dan populer di kalangan komunitas online.
  6. Komunitas Konten: komunitas yang mengorganisir dan berbagi isi jenis tertentu. Misalnya: Flickr untuk foto-foto, YouTube untuk video, SlideShare untuk presentasi, del.icio.us untuk link bookmark, dll.   
  7. Mikroblogging: situs jejaring sosial dikombinasi blog, yang memberikan fasilitas bagi penggunanya untuk mengirimkan ‘update’ secara online melalui SMS, pesan instan, email atau aplikasi. Contohnya Twitter.
Cara terbaik untuk memahami media sosial adalah semua ini sebenarnya hanya tentang menjadi lebih manusiawi. Saling berbagi ide/gagasan, bekerjasama dan berkolaborasi untuk menghasilkan seni, berpikir dan berdagang, diskusi dan perbincangan yang menggairahkan, menemukan orang-orang yang mungkin akan jadi teman baik, pengagum/kekasih. Itulah mengapa media sosial menyebar sangat cepat, bukan karena kilauannya yang hebat atau silau teknologi baru, tetapi karena membiarkan kita menjadi diri kita sendiri.

Disinilah kekuatan revolusi ini berada. Orang dapat menemukan informasi, inspirasi, pendirian orang-orang, komunitas, dan kolaborator lebih cepat dari yang pernah ada. Ide-ide baru, pelayanan, model bisnis dan teknologi muncul dan berkembang pada kecepatan yang memusingkan di media sosial. 


No comments :

Post a Comment