Friday, November 5, 2010

Facebook Jaringan Sosial Terpenting untuk Bisnis



Facebook saat ini merupakan jaringan sosial paling penting di dunia. Lebih dari 500 juta orang terhubung satu sama lain di “Jaringan Sosial”. Dengan Open Graph, kita berinteraksi dengan koneksi Facebook di situs-situs favorit, dan aktivitas korespondensi dari Likes, interaksi dan komentar jadi pusat pemeliharaan sosial, dan lebih penting lagi fokus perhatian kita. Kita meletakkan jaringan sosial kita untuk bekerja dan kita belajar bagaimana untuk berbagi, mempertemukan, dan berkolaborasi di publik.

Merek, terlepas dari ukuran dan fokus, tengah memusat di Facebook dimana gagasan berhubungan dengan konsumen dan calon konsumen menghadirkan keuntungan potensial untuk memperoleh laba (terkait bidang baru) dan memperluas seluruh jangkauan. Facebook adalah busi untuk “word of mouth” (komunikasi dari mulut ke mulut) dan ketika terlibat, menyokong pendapatan bisnis dan perdagangan sosial. Kenyataannya, 10 merek top dunia di Facebook saat ini jadi tuan rumah lebih dari 100 juta “Likes” di Facebook.

10 Merek Top Dunia di Facebook menurut populasi: 

1. Starbucks – 16 juta
2. Coca-Cola – 15 juta
3. Oreo – 12 juta
4. Skittles – 11,5 juta
5. Red Bull – 10,2 juta
6. Victoria’s Secret – 8,4 juta
7. Disney – 8,3 juta
8. Converse All Star – 7,3 juta
9. iTunes – 7 juta
10. Windows Live Messenger – 6,8 juta

Mulai Sekarang Juga


Mulai sekarang, Anda sebagai merek atau wakil merek, akan menghabiskan lebih banyak waktu dan sumber daya di Facebook daripada di Twitter. Sentimen ini hanya sebuah refleksi dari matangnya situs sosial, dan komitmen serta perhatian yang diperlukan untuk mengolah komunitas, menginspirasi dukungan, dan mendorong keterlibatan. Facebook dan Twitter unik pada desain dan budaya mereka, dan menawarkan keuntungan yang berbeda untuk bisnis. Karenanya, mereka menuntut sebuah dedikasi fokus, strategi, dan cara pendekatan.

Twitter penting dan esensial untuk belajar, terlibat dan mengolah komunitas konsumen. Saya percaya Twitter adalah jendela Anda untuk pertalian, pemahaman antara bagaimana untuk mengidentifikasi dan mendapatkannya.

Facebook sebagai sebuah jaringan dan platform, membuka koneksi baru dan penting antara orang, merek, konten (isi), dan data. Aspek teknis dan kreatif dari Facebook adalah mampu memfasilitasi  atas nama bisnis Anda dan orang-orang yang didefinisikan sebagai pasar Anda, membutuhkan indoktrinasi. Dan, sekali kita mengeksplorasi kultur dan menarik keuntungan teknis dari Facebook Connect, Likes, dan ruang lingkup dan berbagai kemungkinan dari Open Graph, kita mendapat ide mendalami keperluan yang dibutuhkan untuk mengubah Facebook dari “Fan Page” menjadi halaman merek yang terpercaya, menghasilkan sebuah pusat sosial untuk bisnis.   

Jika Twitter adalah jendela Anda untuk relevansi, Facebook adalah titik api Anda untuk situs sosial.

Hal yang juga penting untuk berinventasi dalam pembelajaran tentang dimana, kapan, dan bagaimana konsumen sosial Anda terlibat dengan rekan-rekannya, seperti halnya mereka lebih suka berhubungan dalam jaringan di luar Facebook dan Twitter. Semuanya itu, inspirasi untuk teori “Percakapan Prisma”. Facebook hanya salah satu, meskipun sangat penting, pilar dalam strategi bisnis sosialisasi Anda.

Negara Facebook


Dengan lebih dari 500 juta pengguna aktif, Facebook adalah salah satu jaringan paling penting di dunia. 50% dari pengguna aktif “log on” ke Facebook tiap harinya. Dan secara total, orang menghabiskan lebih dari 700 milyar menit tiap bulan memposting, berbagi, meng-link, berkomentar, poke, bermain game, dan berinteraksi satu sama lain, demikian halnya isi dan aplikasi yang mendefinisikan ekosistem sosial yang meresap.

Rata-rata pengguna terhubung ke 80 halaman komunitas, grup, dan event dan menghasilkan 90 buah konten (objek sosial) setiap bulan.  Jika mengikuti Hukum Zuckerberg, maka kita akan menggandakan jumlah konten yang kita bagi setiap tahun. Ketika dikombinasikan, jumlahnya mengejutkan. Lebih dari 30 miliar objek sosial (link situs, berita, postingan blog, catatan, album foto, dll) yang dibagi setiap bulan. Facebook adalah pusaran untuk konten.

Setiap hari indivudi-indvidu di Facebook menjaga grafik sosial 130 orang, sejalan dengan teori Robin Dunbar's: dari jumlah maksimal hubungan kita dapat mengelolanya secara efektif. Dengan merekomendasikan teman-teman,  jumlahnya akan mendorong kita untuk memperluas jaringan kita dari hubungan (ikatan kuat) ke relasi (fokus, lemah, dan perikatan sementara). 

Saya menyebutnya Grafik Teori Sosial. Dan sebagaimana Hukum Zuckerberg, Grafik Teori Sosial menunjukkan bahwa ukuran jaringan kita akan berkembang, tetapi lebih penting lagi, menjadi jauh lebih kompleks, namun terfokus. Kita mempertahankan hubungan, tetapi juga memperluas ke bentuk hubungan yang lebih cair yang mencakup grafik minat, nicheworks (jaringan kontekstual) dan koneksi sementara. Apa yang penting bagi bisnis untuk disadari, adalah individu sekarang mempertahankan jaringan peer dimana ada keterlibatan khalayak, dan minat adalah sumbu rotasi percakapan.

Merek berkembang secara menggobal dan skala Facebook memiliki jangkauan yang mereka butuhkan. Saat ini lebih dari 70 terjemahan tersedia dan lebih dari 70% pengguna Facebook berada di luar Amerika Serikat. Dan lebih dari satu juta pengembang dan pengusaha dari lebih 180 negara mendukung Facebook sebagai sebuah platform dengan lebih dari satu juta situs berintegrasi dengan Facebook untuk berbagi, link, dan memvisualisasikan fitur grafik sosial ke dalam penemuan konten dan konsumsi. 

Jadi, apa artinya? Mengintegrasikan Facebook secara fungsional ke dalam properti online Anda (disamping media sosial lainnya tentu saja). Dua pertiga dari 100 situs top Amerika Serikat (menurut comScore) dan  setengah dari 100 situs top Global telah teringrasi dengan Facebook.  

Bagaimana dengan smart-phone?

Smart-phone adalah tablet pengganti baru untuk bicara. Ada banyak pengguna aktif mengakses Facebook di perangkat mobile mereka sebagaimana halnya pengguna aktif Twitter. Dan itu satu pernyataan kuat. Hari ini 150 juta orang mengakses Facebook secara aktif dan mereka dua kali aktif di Facebook dari pengguna di luar ponsel.

Boleh Tahu Tujuan Anda?

Banyak merek meremehkan Facebook dan apa yang benar-benar dibutuhkan untuk menarik dan memikat konsumen sosial. Di riset saya menemukan sejumlah merek yang signifikan memfokuskan upaya mereka terutama pada Twitter, memperlakukan Facebook dibawahnya. Daripada terlibat di setiap komunitas dengan tujuan dan dedikasi, banyak dimana perusahaan dengan sederhana mensindikasi tweets ke Facebook daripada mengupdate tiap jaringan secara individual. Ketika orang membalas di Facebook, merepresentasikan kebiasaan tidak sadar seperti mereka paling banyak memonitor respon Twitter ketimbang Facebook. Dalam kasus ini, Facebook menjadi kuburan untuk tweets bukan malah satu komunitas untuk didapat dan percakapan yang dipupuk. Kalau begitu, bagaimana kita berharap untuk memicu efek sosial tanpa menginvestasikan waktu dan perhatian pada orang-orang yang mendefinisikan grafik yang sangat sosial yang kita berharap untuk terlibat dan aktif?

Sukses Facebook didefinisikan dengan inventasi waktu, sumber daya, energi dan kreativitas kita. Dengan kata lain, kita keluar dari apa yang kita taruh. Di Facebook, ini bukan hanya tentang dengan siapa kita tersambung, ini tentang siapa yang tidak (tersambung). Apakah dimulai seperti “Fans” yang telah berkembang jadi “Likes” dan pergantian phraseology ini mendatangkan arti yang sangat besar. 

Fans menyiratkan sebuah hubungan hirarkis dimana merek melakukan publikasi pada komunitas semacam khalayak tradisional. “Likes” menurunkan bentuk hubungan linier dimana kita mendapat dukungan konsumen sosial, tetapi dalam upaya mendorong sebuah komunitas. Ini memperkenalkan  “peer-to peer” (P2P) yang dinamis daripada program aktivitas Facebook  dari perspektif atas-bawah. Kita sekarang harus mempertimbangkan peran partisipatif aktif pada Likes, perhatian, dan mengharapkan dukungan lebih banyak dari yang kita antisipasi sejak awal.

Likes menjadi bentuk pertukaran sosial dan berkontribusi untuk menghasilkan modal sosial oleh merek dalam Facebook.

Pada Februari 2010, perusahaan riset pasar Chadwick Martin Bailey bersama dengan Moderate Research Technologies melakukan survei lebih dari 1.500 orang secara online, yang juga menyelenggarakan diskusi satu per satu untuk mengkontekstualisasikan perilaku media sosial. Penelitian menunjukkan kita bahwa perdagangan sosial dan secara khusus F-commerce (Facebook Commerce) sedang meledak.

Penelitian ini berusaha untuk menjawab pertanyaan ada atau tidaknya keterlibatan mengarah ke pembelian. Jawabannya adalah ya.  Sebesar 51% fans di Facebook dan 67% followers di Twitter menunjukkan bahwa mereka cenderung untuk melakukan pembelian sejak terhubung secara online (dengan merek).


Sukses dimulai dengan sebuah rencana, yang berfungsi sebagai peta jalan untuk menjangkau konsumen dan orang-orang yang memperngaruhi mereka. Di jalan menuju sukses, adalah bijaksana untuk merujuk pada peta secara rutin untuk memastikan bahwa kita tetap berada di jalur. Melakukan hal itu, mengingatkan kita mengapa kita berada disini pada tempat pertama.

Peran konsumen sosial berbeda dan alasan untuk berhubungan dengan merek juga beragam.  Ini tugas kita untuk melayani setiap segmen untuk mendapatkan “Likes” dan perhatian mereka, sekarang dan seterusnya. 

Hasil untuk Facebook menunjukkan terdapat konsumen tetap sebanyak 49% di Likes.  Diikuti 42% konsumen merasa terdorong untuk menunjukkan dukungan untuk merek. Di peringat ketiga, sebanyak 40% orang mengakui bahwa mereka berharap untuk menerima diskon dan promosi.

Sisanya, 27% dan 26% responden menyatakan bahwa mereka ingin menjadi orang yang pertama untuk mengetahui informasi tentang merek dan juga untuk mendapatkan akses ke konten eksklusif. Dan sebanyak  17% menyatakan bahwa mereka dirujuk ke halaman oleh teman mereka.

Facebook mengubah cara kita berpikir tentang bisnis, konsumen, dan komunitas. Dan dengan demikian ada banyak hal untuk dipelajari. Semuanya bermula pada awal dan kebersamaan, kita akan mendapatkan relevansi dan keuntungan bisnis yang luas di sebuah ruangpasar sosial baru, salah satunya “Likes”. 


No comments :

Post a Comment