Tuesday, November 9, 2010

Konsumen Paling Berpengaruh Online di Twitter




Tiap kali saya memberikan kuliah tentang media sosial di kelas Cyber Public Relations, saya selalu menekankan kekuatan jaringan sosial (social networking) dalam caranya menjangkau khalayak luas, sangat cepat, dan tanpa ada batas ruang dan waktu. Salah satunya Twitter, sebuah perpaduan mikroblog dan situs jejaring sosial yang memberikan fasilitas bagi penggunanya untuk mengirimkan postingan berupa tulisan teks dengan panjang maksimum 140 karakter  melalui SMS, pesan instan, email atau aplikasi situs.

Dengan jumlah pengguna mencapai 106 juta di dunia, Twitter merupakan seismograf manusia dan merepresentasikan saluran transformatif di mana tiap hari orang-orang mempunyai kebiasaan untuk mempengaruhi tindakan. Sekumpulan kesadaran kolektif yang menaungi pikiran, pengalaman, dan percakapan kita, dan juga sebuah simpanan data bagi para pakar untuk mengukur dan mengorganisasi perilaku dan peristiwa.

Listen
Read phonetically
Twitter adalah jaringan sosial yang minim desain dan operasi, dan lebih dari serangkaian wadah jaringan sosial yang saling berhubungan. Twitter membawa bersama-sama kepribadian yang berbeda-beda saling terhubung melalui persahabatan, kekaguman, pendidikan, dan konteks. Di sini individu-individu menyelaraskan orang-orang di sekitarnya yang mereka kenal, ingin tahu, dan terikat oleh topik, tema, dan koneksi yang menarik bagi mereka. Jaringan kontekstual yang sangat tinggi ini, adalah sebuah grafik minat, menawarkan individu-individu aliran yang terorganisir, dapat diindeks dan dicari, di mana mereka mengungkapkan sentimen, berbagi pengamatan dan informasi, dan juga berkomunikasi satu sama lain.

Untuk pemasar, Twitter merepresentasikan lebih daripada kelompok fokus yang real-time. Sedangkan aktivitas dari para penggunanya tersedia untuk interpretasi dan analisis, informasi yang terkandung pada tweets tertentu yang dipublikasikan oleh orang ternama/terkemuka memiliki kapasitas untuk mempengaruhi agenda dan aktivitas. Dan seluruhnya, pengguna sehari-hari menggambarkan arah aliran dan pada akhirnya mempengaruhi subyek percakapan mereka.

Setiap organisasi dipengaruhi oleh aktivitas di luar, karenanya harus mendedikasikan fokus dan sumber daya untuk memonitor dan menganalisis aktivitas, sejauhmana bentuk persepsi hari ini, dan bagaimana untuk berbagi dan mengarahkan aktivitas untuk keuntungan stakeholder online dan di dunia nyata.Listen
Read phonetically

ExactTarget dan CoTweet belum lama ini mensurvei 1.500 konsumen untuk mengidentifikasi motivasi mereka mengikuti (following) merek di Twitter. Dari sini kita dapat mengumpulkan pengetahuan tentang harapan-harapan konsumen yang terabaikan dan dihargai saat berinteraksi dengan merek online.Listen
Read phonetically

Penelitian ExactTarget dan CoTweet mengungkapkan bagian penting dari ekosistem sosial yang menunjukkan mengapa perusahaan perlu mempertimbangkan bukan hanya pendekatan 360, namun sebuah pendekatan sosial. Dari konsumen yang disurvei, sebanyak 72% responden mempublikasikan postingan blog setidaknya tiap bulan, 70% berkomentar di blog, dan 61% menulis setidaknya satu review produk per bulan. Konsumen sosial vokal dan mereka saling terhubung. Pertimbangkan, sekarang khalayak beralih dari konsumen konten ke kurator dan kreasi, pasar kita sekarang ditentukan oleh khalayak yang memiliki khalayak yang memiliki lagi khalayak. Individu-individu tetap aktif dan memperluas grafik sosial mereka, dan saat mereka tumbuh, efek jaringan meningkat.

Pada bulan April 2010, Performics dan ROI Research menemukan bahwa 33% dari pengguna Twitter berbagi pendapat tentang perusahaan atau produk minimal sekali per minggu. Selain itu, 32% membuat rekomendasi, sementara 30% mencari petunjuk dan arah.

Tunggu. Apa?

- 33% bicara merek 1x per minggu

- 32% membuat rekomendasi

- 30% meminta nasihat

Di antara statistik menarik lainnya, 20% konsumen mengikuti merek untuk berinteraksi dengan perusahaan, yang jauh lebih besar daripada mereka yang berlangganan email newsletter atau "Like" merek di Facebook. Bahkan, sembilan dari sepuluh responden menyatakan bahwa alasan paling umum untuk mengikuti merek di Twitter untuk mendapatkan informasi secara langsung dari perusahaan.

Di penelitian lain, lebih dari 80% pengguna Twitter menyatakan bahwa untuk merek-merek yang sudah mapan, mengikuti merek sama dengan mendapat arahan. Dari mereka yang mengikuti merek, 51% melakukannya karena mereka adalah pelanggan tetap dan 44% mengharapkan diskon atau promosi.Listen
Read phonetically

Salah satu poin data yang lebih menarik adalah bahwa pria (29%) dua kali lebih banyak dibandingkan perempuan (13%) mengikuti merek di Twitter. Statistik ini memerlukan analisis lebih dalam, coba bandingkan dengan hasil penelitian Brian Solis bahwa:    
  1. Lebih banyak akun perempuan daripada laki-laki untuk keseluruhan pengguna Twitter, dan  
  2. Perempuan, secara keseluruhan, lebih berpengaruh daripada pria di Twitter
Kesimpulannya, pengguna Twitter adalah konsumen online sosial paling berpengaruh untuk saat ini. Tidak hanya berpengaruh, mereka menginventasikan uang mereka di mana Tweet mereka berada.

Listen
Read phonetically
Listen
Read phonetically

No comments :

Post a Comment