Fakta bahwa penggunaan social media oleh
organisasi/perusahaan dan bisnis di Indonesia terus meningkat, namun hal itu
tidak disertai dengan penetapan strategi social media yang jelas. Kilauan
social media yang memukau mendorong banyak organisasi/perusahaan dan bisnis
langsung terjun dengan membuat akun dan menggunakan social media, tanpa
mengetahui apa yang ingin dicapai.
Menurut survei Upright Decision tentang penggunaan social
media di Indonesia menyimpulkan bahwa social media berperan penting dalam
meningkatkan penjualan berbagai kategori produk seperti pakaian (fashion),
buku-buku, peralatan elektronik, makanan dan minuman, layanan profesional dan
produk-produk lain. Artinya, ini menunjukkan sebuah peluang besar bagi organisasi/perusahaan
Anda untuk menjangkau pelanggan dan pelanggan potensial Anda melalui social
media. Namun, tanpa disertai strategi social media yang jelas, upaya membangun
kehadiran social media yang bisa mendorong loyalitas dan keterlibatan pelanggan
hanyalah sia-sia.
Berikut ini pedoman dasar dalam merancang strategi social
media untuk organisasi/perusahaan dan bisnis:
1. Perencanaan (Planning)
Sebelum terjun ke social media, ada baiknya Anda membuat
perencanaan terlebih dulu. Atau jika Anda sudah menggunakan social media,
tinjau kembali. Perencanaan berfungsi sebagai kerangka dasar dalam menerapkan
strategi yang akan Anda gunakan. Untuk mempermudah membuat perencanaan, Anda dapat
menggunakan metode POST (People, Objective, Strategy, Technology) dari Forrester.
- People: Kenali terlebih dulu siapa Anda dan target khalayak Anda: Siapa Anda dan siapa khalayak sasaran Anda? Apa yang ingin Anda tawarkan pada khalayak/komunitas online Anda dan kenapa mereka nantinya akan tertarik? Siapa kompetitor Anda dan apa saja yang telah mereka lakukan di social media?
- Objectives: Tetapkan tujuan yang ingin Anda capai: Apa yang ingin Anda capai melalui social media? Apakah untuk meningkatkan brand awareness atau penjualan? Atau untuk membangun hubungan dan terlibat dengan pelanggan dan pelanggan potensial Anda?
- Strategy: Strategi disini mencari tahu apa saja yang akan Anda lakukan: Bagaimana cara terlibat dengan khalayak sasaran Anda? Bagaimana strategi kontennya? Seberapa sering konten akan di-update? Siapa nantinya yang bertanggung jawab membuat konten, mengembangkan, berbagi dan merespon?
- Technology: Setelah Anda mengetahui siapa Anda dan khalayak sasaran Anda, tujuan dan strategi yang ingin dicapai, kini saatnya Anda memilih peralatan yang akan digunakan. Platform atau saluran social media apa saja yang akan digunakan? Apa saja peralatan untuk memonitor dan mengukur keberhasilan di social media?
2. Mendengarkan (Listening & Monitoring)
Untuk mengimplementasikan perencanaan yang sudah dibuat,
langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mendengarkan (listening) dan
mengamati (monitoring). Tujuannya untuk menggali, mendengar, dan menemukan apa
saja yang dikatakan orang/khalayak dan berbagai percakapan online lainnya
tentang organisasi/perusahaan, merek, produk-produk, dan layanan Anda baik itu
negatif, netral dan positif.
Anda juga dapat memantau dimana saja percakapan yang
relevan terjadi, siapa saja yang berpartisipasi, apa saja yang mereka katakan
dan informasi spesifik apa saja mereka cari? Anda bisa menggunakan alat-alat
yang tersedia gratis di Internet seperti Google Alerts, Technorati, Google Blog
Search, Facebook Search, Twitter Search, Competitive Analytics, Web Analytics,
Google Analytics, dan sebagainya.
3. Terlibat (Engaging)
Setelah Anda memahami suara-suara atau pandangan
orang/khalayak tentang Anda, kini saatnya Anda mulai terlibat dengan mereka.
Membuat dan menggunakan akun social media yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Prioritaskan pada platform-platform dimana khalayak dan komunitas Anda lebih
aktif dengan frekuensi percakapan yang relevan.
Kenali khalayak Anda, kebutuhan-kebutuhan mereka, dan bantu
mereka. Jawab pertanyaan-pertanyaan dan keluhan/komplain mereka, respon
komentar-komentar baik yang positif dan negatif, serta bantu mereka membuat
keputusan. Tujuannya untuk membangun keterlibatan dan hubungan yang lebih baik
dengan pelanggan dan khalayak Anda.
4. Pengukuran (Measuring)
Untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan upaya yang Anda
lakukan di social media, perlu dilakukan pengukuran. Pengukuran dalam hal ini didasarkan
pada tujuan yang ingin dicapai. Parameter yang digunakan diantaranya menentukan
volume dan sentimen percakapan online melalui komentar-komentar; tingkat
pertumbuhan khalayak seperti jumlah fan di Facebook, follower di Twitter dan
visitor di website atau blog; peningkatan penyebutan (mention) merek;
popularitas konten dan sebagainya.
Pengukuran juga dapat dilakukan untuk menilai aktivitas
social media kompetitor Anda dan memantau potensi isu-isu dan krisis yang akan
terjadi.
Ada banyak peralatan gratis tersedia di Internet untuk
mengukur social media seperti Facebook Insights, Google Analytics, TweetReach,
Klout, Hootsuite, YouTube Insights dan sebagainya.
5. Evaluasi (Evaluating)
Pada akhirnya Anda harus mengevaluasi keseluruhan upaya social
media Anda, untuk kemudian melakukan sejumlah perbaikan dan menetapkan strategi
lanjut. Misalnya kenapa platform yang satu berhasil sedangkan platform lain
tidak? Apakah perlu menambah saluran baru atau tidak? Bagaimana cara
meningkatkan volume komunitas dan berbagi konten? Dan sebagainya.
Menyusun strategi social media secara jelas dapat membantu
Anda mengukur hasil-hasil yang ingin dicapai oleh organisasi/perusahaan Anda,
dan kemudian dapat mengembangkan strategi tingkat lanjut untuk memenuhi kebutuhan
dan harapan pelanggan Anda.
No comments :
Post a Comment