Wednesday, December 1, 2010

Surat Kabar: Go Sosial Atau Go Home?




Surutnya era surat kabar di berbagai penjuru dunia telah banyak diwacanakan, diantaranya ditandai oleh surutnya pendapatan iklan dan jumlah pelanggan, khususnya dari kalangan muda. Hasil survei Media Sosial 2010 menunjukkan, 24 dari 25 surat kabar terbesar di dunia mengalami penurunan sirkulasi, diakibatkan berita menjangkau pengguna dalam format lain. Selengkapnya baca tulisan saya sebelumnya “Inilah Fakta Menakjubkan Media Sosial 2010”.

Ninok Leksono dalam artikelnya di Kompas berjudul “iNews dan E-book Selamatkan Koran?” berpendapat tak bisa disangkal lagi bahwa generasi muda yang juga dikenal sebagai Generasi Digital atau Generation C lebih menyukai peralatan (gadget) untuk mendapatkan informasi. Terlebih kehadiran media sosial saat ini membawa implikasi tersendiri. Masih menurut hasil survei Media Sosial 2010: Facebook, Blogspot dan Myspace adalah situs-situs top yang dikunjungi oleh pengguna berusia bawah 18 tahun.

Industri surat kabar, jelas, tengah berjuang. Menghadapi era transisi atau era baru ini, berbagai pendapat masih saling adu kuat, antara yang masih percaya akan kelangsungan hidup surat kabar dan yang yakin bahwa media yang pernah sangat berpengaruh ini akan punah satu hari nanti. 

Berbagai ide dan upaya telah dilontarkan untuk menyelamatkan surat kabar. Para analis industri, jurnalis dan pemasar online saling berebut untuk menghadirkan solusi cerdas untuk menguangkan konten dan bersaing dengan para blogger yang cepat dan tangkas. Satu problem yang disadari ketika surat kabar masih diharapkan terus menjadi sumber keuntungan adalah bahwa akan ada kesulitan yang melilit. Penjelasan ini muncul ketika versi online koran yang sangat berpengaruh dan maju seperti The New York Times dengan 20 juta pengakses unik, penghasilannya hanya mampu mendukung 20 persen kebutuhan stafnya.

Sementara kapal sedang tenggelam, media sosial dapat bertindak sebagai solusi jangka pendek yang bagus untuk keterombang-ambingan. Ketika industri surat kabar pasti akan membutuhkan strategi untuk dapat bertahan dalam jangka panjang, Facebook menawarkan solusi jangka pendek yang sangat cocok (dan terjangkau) untuk meningkatkan trafik dan page view.

Kenapa Sosial? Hanya Karena Orang Lain Melakukannya?

Ya, semacam itu. Dengan 500 juta lebih pengguna Facebook dan 145 juta lebih pengguna Twitter,  media sosial adalah sebuah platform yang menawarkan khalayak potensial secara masif. Menurut penelitian Nielson baru-baru ini, hampir 23% dari waktu online pengguna internet di Amerika Serikat (AS) dihabiskan pada jaringan sosial. Diantaranya untuk bermain game, email, menonton video dan melakukan pencarian (searching). Media sosial tidak hanya memiliki khalayak yang besar, tetapi juga mengubah cara orang mencari dan mengkonsumsi berita. Inilah sebabnya mengapa surat kabar harus terlibat didalamnya, dan taktik menarik yang ditawarkan. Saat ini hanya sedikit surat kabar yang melakukan pekerjaannya dengan baik di Facebook.

Berikut ini beberapa alasan mengapa Facebook secara khusus bisa mendatangkan keuntungan khusus untuk surat kabar

  • Trafik: membuka ke jaringan luas pengguna.
  • Keterlibatan: mendapatkan pembaca Anda untuk berbagi dan mendiskusikan konten Anda.
  • Wawasan Khalayak: mengetahui siapa yang membaca, berbagi dan terlibat dengan konten Anda.
  • SEO (Search Engine Optimization): semakin banyak konten yang dilihat dan dibagi, semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan lebih banyak link.
  • Menjangkau Khalayak Lebih Muda: menurut hasil riset Asosiasi Surat Kabar Amerika, usia rata-rata pelanggan koran adalah 51 tahun sedangkan usia rata-rata pengguna yang suka artikel di situs berita adalah 34 tahun.

Apa yang Bisa Dilakukan Surat Kabar untuk Meningkatkan Trafik Media Sosial?

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang cenderung me-like artikel memiliki 2,4 kali lebih banyak teman Facebook dibanding rata-rata pengguna Faceebook. 




Memfasilitasi proses berbagi konten melalui penggunaan fasilitas sosial merupakan langkah penting untuk mendapatkan lebih banyak trafik. Tetapi banyak penerbit belum menyadari potensi sepenuhnya. Misalnya, untuk menyambungkan "Like" di home page, menggunakan tombol dengan tampilan ukuran 2-3x lebih tinggi untuk click through rate (CTR) daripada tidak ada tampilannya sama sekali.


Selain itu, mereka tidak selalu paham untuk membuat tombol "Like" di semua konten

Apa yang Bisa Dilakukan Surat Kabar untuk Terlibat dengan Khalayak Media Sosial mereka?

  • Ingat bahwa jenis konten tertentu berhasil lebih baik di media sosial, misalnya breaking news dan topik kontroversial.
  • Sediakan tempat untuk berdiskusi.
  • Promosikan kegiatan-kegiatan.
  • Sesuaikan cara untuk menambah pelanggan dan keterlibatan.


Jadi sementara orang-orang sedang berjuang untuk menyelamatkan surat kabar, Facebook adalah solusi jangka pendek yang sedang menunggu surat kabar untuk mengambil keuntungan. Segera kesana dan promosikan konten, menyesuaikan dan terlibat dengan pembaca, beriklan, apa pun, hanya mulai saja!

Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana cara membangun berita-berita sosial, silakan KLIK disini.

No comments :

Post a Comment